Jakarta, majalahspektrum.com – PASKAH Tahun ini merupakan yang perdana setelah masa pandemi global yang relatif telah berakhir. Menyambut Perayaan Paskah Tahun 2023, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan pesan kepada umat kristiani di Indonesia untuk patut bersyukur kepada Tuhan Allah, karena kemurahanNya yang telah menolong kita melewati masa Covid-19 yang mencekam.
“Kita juga mengapresiasi kerja keras semua pihak, baik pemerintah, pekerja medis dan para medis, relawan, organisasi-organisasi nonpemerintah, maupun warga masyarakat,” tulis pesan PGI yang diterima redaksi majalahspektrum.com, Senin (3 April 2023).
Mengingatkan pesan Paskah PGI Tahun 2022 lalu, yang mengambil tema “Tak Terpisahkan dari Kasih Allah” (Roma 8: 38-39), kita sudah merasakan sepanjang tahun lalu hingga sekarang, Tuhan bersama kita melalui masa-masa sulit. Kasih Kristus adalah sebuah kenyataan yang amat berharga.
Paskah tahun 2023 ini, PGI mengambil tema dari Matius 28:7, 10, “Ia Mendahului Kamu ke Galilea; Jangan Takut!”. Melalui nas Alkitab tersebut, PGI menyadari bahwa kita belum sungguh-sungguh terlepas dari banyak masalah krusial.
Setelah berlalunya pandemi Covid-19, kita menghadapi ketidakpastian ekonomi dan politik akibat perang Rusia-Ukraina yang diperkirakan memicu inflasi dan krisis ekonomi yang sudah terjadi di beberapa negara dan akan menghantam lebih banyak negara, gempa dahsyat di Turki, dan mulai memanasnya suhu politik di Tanah Air menjelang Pilpres dan Pilkada serempak pada 2024 yang berpotensi memunculkan benturan bermotif SARA.
Nas tema Paskah 2023 berbicara mengenai kehadiran Kristus yang mendahului kita semua. Kristus yang tadinya mati dan meninggalkan para murid, kini bangkit, hadir serta bersama para murid dengan cara mendahului mereka ke Galilea.
Galilea adalah suatu tempat yang tidak dapat dibanggakan terkait simbol sesakral Bait Suci, daerah yang dihuni bersama Goyim, bangsa-bangsa yang tak bersunat!. Orientasi baru setelah kebangkitan Kristus ini menegaskan ulang misi-Nya yang terarah kepada “yang lain”.
Saat Yesus lahir, orang-orang asing yang dikenal sebagai orang Majus ikut menyambut-Nya (Mat. 2:1-12). Setelah Yesus bangkit dari kematian, ruang untuk “Kabar Baik” itu kembali terarah kepada “yang lain”, kepada segala suku dan bangsa (Mat. 28:19).
Kristus yang bangkit memberi sinyal baru mulainya gerakan baru dengan harapan dan tatapan baru. Benar, Ia pernah menjadi korban ketidakadilan di tangan bangsa-Nya sendiri, di kota yang diyakini sebagai kota tersuci di bumi. Namun, pengalaman tragis itu tak dapat melumpuhkan daya juang yang diinspirasi oleh kebangkitan-Nya.
Baca Juga : ( Pesan Paskah 2021; “Yesus Mati, Bangkit Kalahkan Dusta Hingga Akhir Jaman )
Di Galilea, tempat yang jauh dari titik tersuci dalam keyakinan Yahudi, Yesus meyakinkan para murid bahwa segala kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya (Mat. 28:18). Kekuatan baru inilah yang memberdayakan para murid dan gereja di sepanjang zaman itu untuk mewartakan dan mewujudkan Kabar Baik bagi segala bangsa! Kristus yang bangkit mendahului kita ke Galilea untuk mengajak kita melihat ulang hidup dan misi gereja dalam terang kebangkitan-Nya.
Tragedi politis seperti yang dialami Yesus saat menuju penyalibannya, bencana kemanusiaan dan alam niscaya berulang dari zaman ke zaman. Namun, sekali lagi, kita diajak untuk kembali ke “Galilea” yang mengingatkan kita pada visi awal yang menggerakkan gereja untuk bersaksi dan menghadirkan Kabar BaikNya dalam berbagai situasi yang terjadi, entah itu bayang-bayang resesi ekonomi, memanasnya suhu politik di tanah air, atau bencana-bencana yang melanda silih berganti.
“Oleh karena itu, saudara-saudari seiman di dalam Kristus, di masa Paskah 2023 ini, izinkanlah Kristus hadir dan mendahului kita dengan menunjukkan jalan melalui kebangkitan sesudah kematian,” imbau pesan PGI.
PGI mengingtkan, Yesus telah memberikan panduan yang jelas bagi kita untuk menemukan orientasi baru, menjadi gereja dan pribadi-pribadi yang terus berupaya menguak ruang bagi “yang lain”, berjuang bersama “yang lain”.
“Kita tak perlu takut karena Dia Yang Bangkit senantiasa hadir dan mendahului kita menuju ”Galilea”. Seperti kepada para murid-Nya, kita diajak untuk “menyusul” Kristus dengan meyakini kuasa kebangkitan-Nya. Kita akan melihat Kristus yang bangkit di sana! Kristus yang hidup dan berkuasa menyertai kita senantiasa,” tutup pesan PGI. (RED)
Be the first to comment