Dibawah Kepemimpinan Pdt, Dr, Jhonny Weol GPdI Tumbuh 300 Gereja Permanen

Jakarta, majalahspektrum.com – KETUA Umum Majelis Pusat sinode Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Pdt, Dr, Jhonny Weol, MM, M.Th mengatakan, meski di masa pandemi virus Covid-19 yang melanda Indonesia hamper 3 tahun ini, namun gereja GPdI terus bertumbuh.

“Hampir 300 Jemaat Sidang (gereja baru) GPdI tumbuh dengan bangunan permanen, bertembok, keramik dan ada plafonnya. Darimana dananya? Dari sponsor. Mungkin kalau tidak pandemic makin banyak gereja sidang jemaat GPdI yang ada di desa-desa dan pedalaman yang kita (MP Pusat) bantu, dibangun permanen bukan asal jadi,” kata Pdt, Dr, Jhonny Weol saat menerima kunjungan kasih Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah DKI Jakarta Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI) di kantornya, gedung Sentra GPdI, Jl, Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara, Jumat (11/2/2022).

Akibat pandemi Covid-19 melanda Indonesia hamper 3 tahun ini, banyak gereja yang tutup permanen akibat tak mampu lagi menanggulangi pengeluaran yang ada sementara tak ada peribadatan digelar akibat aturan pembatasan kegiatan sosial kemasyarakatan yang ditetapkan pemerintah yang berdampak tak ada pemasukan kas gereja. Bukan hanya itu, saat ibadah digelar offline pun, sedikit jemaat yang mau hadir, mungkin karena takut tertular virus covid-19 atau karena sudah terbiasa ibadah online. Namun tidak halnya dengan gereja GPdI, malahan GPdI mengalami pertumbuhan sidang jemaat sekitar 300 gereja baru. Apa sebab?

“GPdi memiliki 30 Sekolah Alkitab (SA) yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, kalau 1 Sekolah Alkitab memiliki murid 50 jiwa saja, berarti ada 1.500 penginjil baru. Kepada lulusan SA kita katakan ‘Kalau kalian tinggalkan Pelayanan dan tidak dihukum Tuhan, maka Tuhan harus meminta maaf kepada nabi Yunus yang disuruh Tuhan melayani ke Niniwe namun malah ke Tarsus dan dimakan ikan. Jadi mereka (lulusan SA) harus pergi melayani Tuhan, mau 1 atau 2 jiwa di pedalaman atau desa harus dilayanai,” kata Johnny yang telah memimpin GPdI selama 5 Tahun atau satu periode (2017-2022) ini.

Menurut Johnny, GPdI memiliki karakteristik membangun gereja di daerah-daerah dan desa hingga pedalaman, tidak ingin bersaing dengan gereja lain di perkotaan, apalagi kota besar.

“Kita (GPdI) tidak membangun kota. GPdI memiliki slogan ‘Dimana ada manusia di situ harus Dilayani’. Dengan motto; ‘Selama ada jiwa di sana dan percaya Yesus harus dilayani’ mau 2, 6 atau 20 orang harus dilayani, ini sesuai dengan firman Tuhan yang mengatakan; 2-3 orang berkumpul dalam namaKu, Aku ada di tengah-tengah mereka,” terang Pdt, Johnny Weol yang sebelum menjabat sebagai Ketum MP GPdI pernah menjabat sebagai Bendum dan Waketum di MP sinode GPdI ini. “Jadi saya sudah paham banget tentang karakteristik GPdI,” sambungnya.

Menurut Pdt, Johnny Weol, ada sekitar 20.000 sidang jemaat GPdI saat ini di seluruh Indonesia dan luar negeri. “Di luar negeri GpdI ada di Amerika, Singapura, Malaysia, Ukrania, Australia dan lainnya,” bebernya.

Baca Juga: ( Kata Ketum MP GPdI Soal Gereja Metaverse )

Para pelayan atau misionaris GPdI mayoritas berasal dari lulusan Sekolah Alkitab. Mereka pergi sebagai misionaris melayani jiwa-jiwa ke daerah-daerah terpencil atau desa lalu merintis Sidang Jemaat baru.

“Di Sekolah Alkitab, selain belajar Alkitab, mereka dibekali pembinaan mental dan spiritual serta skil kemampuan lain yang dibutuhkan untuk pergi ke hutan-hutan dan pedalaman desa,” tuturnya.

Dijelaskan Jhonny Weol, Sekolah Alkitab GPdI bukanlah sekolah akademi sehingga tidak perlu izin menggelar pendidikan. Para lulusannya tidak memiliki gelar akademik.

Terkait rencana Musyawarah Besar (Mubes) sinode GPdI yang bakal digelar pada Tanggal 15-17 Maret 2022 di Hotel Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat, menurut Jhonny Weol, ada 700 peserta Mubes yang memiliki hak suara, namun tidak semuanya dapat hadir secara offline ada juga yang mengikutinya secara online.

“Yang paling diminati peserta biasanya pada sesi Pemilihan Ketua Umum MP GPdI yang baru, Periode 2022-2027. Nanti yang offline (hadir di Kemayoran) akan memakai hak pilihnya secara tertutup ditulis di kertas dan yang online memilih secara terbuka langsung disebutkan nama pilihan calonnya,” jelasnya.

Ada pun agenda Mubes GPdI selain pemilihan Ketua Umum MP GPdI yakni; evaluasi kerja dan Memeperkuat Persekutuan, lalu ada Laporan Pertanggungjawaban Pengurus lama atau periode sebelumnya dan Membuat rancangan Program GPdI 5 Tahun ke depan. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan