Pdt, Japarlin Marbun Ajak Warga GBI Bersatu Dukung Ketum BPP GBI Terpiih

Sentul, Bogor,Jawa Barat, majalahspektrum.com – KONTESTAN yang juga Ketua Umum (Ketum) Sinode GBI Periode 2014-2019, Pdt, Dr, Japarlin Marbun, M.Pdk mengajak seluruh warga jemaat GBI bersatu hati mendukung program Ketum BPP GBI terpilih periode 2023-2027, Pdt, Dr, Rubin Adi Abraham.

“Sidang MPL yang memilih Ketum BPP GBI periode 2023-2027sudah berlangsung dengan baik dan sesuai dengan tupoksinya yaitu pemilihan dan pengesahan anggota MPL yang dan pemilihan ketua umum. Patut disyukuri terpilihnya Pdt, Rubin Adi untuk periode yang kedua dengan dengan menggunakan sistem voting, yang saya rasa secara umum berjalan dengan baik tanpa ada Riak-riak,” kata Pdt, Japarlin Marbun di SICC, Bogor, Rabu (23/8/2023) pagi.

Bagi Japarlin Marbun, pemilihan Ketum BPP GBI dengan Voting di sidang MPL hanya cara menentukan pemimpin baru GBI, maka setelah selesai sistem pemilihan itu maka selesailah sudah segala sesuatunya, kembali harus bersatu tanpa terblok oleh kata kalah-menang para calon.

“Kawan-kawan semuanya, saya mau sampaikan kepada seluruh keluarga Gereja Bethel Indonesia (GBI), mari kita dukung, kita kerjakan program-program GBI dibawah kepemimpinan Pdt, Rubin Adi hingga 4 Tahun mendatang, untuk GBI yang semakin maju, makin berkembang, bahkan juga makin berdampak bagi masyarakat dan bangsa ini,” ajak Japarlin.

Pdt, Japarlin Marbun mengingatkan kembali bahwa proses pemilihan Ketum BPP GBI yang menghadirkan dua calon jangan sampai membuat perpecahan, terbelah dua kubu.

“Pemilihan sudah selesai, hasilnya sudah ditentukan dan diketok oleh sidang MPL, kita bersatu kembali. Kalaupun ada riak-riak kecil sana-sini itu hal biasa saja namanya organisasi dengan banyak orang, banyak keinginan dan dari berbagai daerah, tidak boleh putus harapan. Mari bersatu kita perbaiki sistem organisasi kita jika ada yang dirasa kurang,” harap Japarlin.

Baca Juga : ( Terpilih Kembali Pimpin GBI, Pdt, Rubin Adi Lanjutkan Program Yang Tertunda Akibat Covid-19 )

Diakui Japarlin memang ada yang tidak setuju pemilihan Ketum BPP GBI dengan sistem pemilihan dengan keterwakilan.

“Itu bisa dikaji ulang lalu supaya ke depan tidak lagi ada riak-riak. Tugas kita sekarang satu yakni mengerjakan tugas yang telah diberikan gereja kita ini yaitu menyelesaikan amanat Agung, membina orang-orang, memajukan masyarakat dan lain sebagainya,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Pdt, japarlin, GBI semakin berdampak kepada masyarakat dan pemerintah. Dengan jumlah jemaat lebih dari 3 juta jiwa, harusnya GBI memiliki bargaining potition di Indonesia, diperhitungkan oleh pemerintah dan berperan dalam Pembangunan bangsa.

“Contohnya sekarang ini Pejabat negara setingkat Menteri tidak menjadikan prioritas kehadirannya di acara sidang sinode kita (GBI) padahal ini Tahun Politik dimana biasanya, para Menteri memberikan perhatian prioritas kehadiran pada organisasi yang dinilai memiliki banyak massa. bukan cuma Menteri,  calon-calon Presiden pun akan berbondong-bondong datang ke sini, Kenapa? karena ada 3 juta pemilih di sini,” jelasnya.

Menurut Pdt, Japarlin, GBI memiliki kekuatan besar. GBI mestinya punya peran penting dalam pelayanan kemasyarakatan dan kenegaraan, jangan fokus hanya pada pelayanan gereja atau pastoral.

“Inilah kenyataan yang kita hadapi yang ke depan, kita usahakan kita musti membangun jejaring dengan ormas-ormas Kristen. Saya berdoa semoga Pdt, Rubin Adi bisa mengakomodir semua potensi yang ada sehingga ke depan GBI bisa berjalan lebih baik lagi,” tutup Pdt, Japarlin Marbun. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan